Mengepuk debu noda
meladeni makna terenap
tatkala atma dilapangkan
alam fana lerai jauh
hanya cinta ampuh, teguh!
merinci tubuh
Subuh merangkak lesu
masih jua hening itu
berbahasa dingin salju
melakar citra agung- bersatu
Derap Ramadhan menjauh
dekati gerbang noktah
masih jua keampunan belum erat
digenggam utuh walau
mercik barakah menyentuh
Ada cinta di dada langit
dalam rawak tepu berkat
menyambut lailatulqadar dan-
isi alam bangkit
mengecap rindu yang tidak sedikit
bila semilir malam mengulit
hamba Tuhan diserkup ralit.
Menggelintar di denai Ramadhan
menghirup puspa sakinah mengharum
berkuntum mengelopakkan pahala
terbaja dengan doa
digembur amal hamba yang
mencari- NYA.
Thoyba Mursyidah