::FIKRAH DI SAYAP ANGIN::: kekasih, hitunglah mimpi yang membunuh realiti.

Tuesday, May 26, 2009

kekasih, hitunglah mimpi yang membunuh realiti.

2 comments:

A. Muziru Idham said...: Mimpi apakah yang membunuh realiti itu?:=); May 26, 2009 at 2:29 AM
Thoyba Mursyidah said...: mimpi yang merosakkan kemanisan iman; May 26, 2009 at 3:13 AM

Seorang sahabat berfalsafah padaku.

THE CARROT, THE EGG AND THE COFFEE BEAN.
Put three pots of water over the fire.
In the first pot, put some carrots.
In the second pot, put those eggs, and in the third pot, put the cofffee beans that had been grounded inti coffee powder.
The boiling water is like the problems of life.
We can be like carrots.
We go in tough and strong..We come out soft and weak.
We get very tired, lost of hopes, we give up.
We cab like those eggs.
We start with a soft and sensitive heart.
We end up very hard and unfeeling inside.
We hate others, we don't like ourselves.
We become hard-hearted.
We can be like the coffee beans.
The water doesn't change the coffee powder.
See it, drink it.
The hotter the water, the better its taste.
Be like the coffee beans.
We make something good about the difficulties that we face.
We grow in experience. We make the world around us better.

Perkongsian

Ayat2 Al Quran yang boleh diamalkan : Untuk elak suami/isteri dan anak-anak bergaduh : Surah Al Baqarah - Ayat 102

Anak-anak pandai belajar : Surah Al Anbiyaa'- Ayat 79

Anak-anak lembut hati/ elak panas baran : Surah Al Anbiyaa - Ayat 69, Surah Al Hasyr - Ayat 22-24

Anak-anak malas sekolah : Surah Toha ayat 1-5

Ayat pendinding : Ayat akhir surah At Taubah

Bagi anak-anak yang suka keluar malam : Surah Ar Ruum Ayat 31.

Baca 33x Untuk jadi pendinding rumah : Surah Al BAqarah dibaca & tiup pd air , dan spray keliling rumah

Terima kasih adikku.

Seandainya dia adalah sekaki payung, maka insan yang berteduh di bawahnya adalah aku. Seandainya dia adalah hujan. Maka tanaman yang memerlukan siraman itu adalah aku. Seandainya dia adalah awan yang bergerak. Maka insan yang dipayunginya adalah aku. Seandainya dia ialah papan tanda di jalanan. Maka yang memerlukannya ialah aku agar aku tidak tersesat dan terbabas dari arah yang seharusnya ku ikuti. Seandainya dia adalah baja. Maka pohon yang memerlukanya untuk hidup adalah aku. Siapapun dia dan apapun dia, aku tetap MENGHARGAINYA.